LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN
PROFESIONAL
PENINGKATAN
KETERAMPILAN MELIPAT
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ORIGAMI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK A RA MUSLIMAT
PEKALONGAN KECAMATAN TAMBAK
Oleh
:
FARIDAH YUSUF
NIM. 816
325 623
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
POKJAR S 1 PGPAUD KABUPATEN GRESIK
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bermain, bermain dan bermain adalah ciri khas
belajar anak usia TK yang juga merupakan ciri aktivitas anak TK. Hampir seluruh
kegiatan mereka melibatkan unsur bermain. Bermain bagi anak TK merupakancara
mereka belajar tentang banyak hal. Misalnya belajar memanfaatkan perangkat
fisik sendiri, belajar mengenal arti berkawan, belajar berkomunikasi dengan
orang-orang disekitarnya, serta belajar berprilaku terkendali sesuai dengan
aturan yang berlaku. Oleh karena itu pembelajaran di TK mengutamakan bermain
sambil belajar dan belajar sambil bermain (Masitoh:2008).
Macam-macam metode pengajaran di
antaranya adalah metode melipat kertas, permainan bahasa, sandiwara boneka,
bercakap-cakap, dramatisasi, bermain peran,
karya wisata, demontrasi, metode pemikiran dan perasaan terbuka, dan
pemanasan atau apersepsi.
Masitoh, dkk (2008)
juga menegaskan bahwa pembelajaran yang
paling efektif untuk anak usi TK adalah melalui suatu kegiatan yang konkret
dengan pendekatan yang berorientasi bermain. Bermain dibutuhkan anak untuk
perkembangan berfikirnya. Tetapi permainan yang dilakukan anak membutuhkan
sebuah contoh atau demonstrasi terlebih dahulu karena anak pada usia TK menurut
Piaget berada pada tahap praoperasional, jadi membutuhkan pemberian contoh.
Metode demonstrasi mempunyai tujuan anak mengerti apa yang
dikatakan kepadanya, anak pandai memusatkan perhatiannya pada apa yang
didengarnya, anak pandai menarik kesimpulan dan apa yang sudah didengarnya, dan
anak suka melakukan apa yang
dicontohkan orang lain.
Metode demonstrasi melipat mempunyai tujuan melatih daya
tangkap, melatih daya pikir, melatih daya konsentrasi, melatih membuat berbagai bentuk menurut imajinasi anak, membantu perkembangan intelegensi, membantu perkembangan fantasi,
dan menciptakan suasana senang di kelas.
Metode bermain peran mempunyai tujuan
melatih daya tangkap, melatih daya konsentrasi, melatih membuat kesimpulan,
membantu perkembangan intelegensi, membantu perkembangan fantasi, dan
menciptakan suasana senang.
Metode karya wisata mempunyai tujuan
mengenal lingkungan secara langsung membantu perkembangan intelegensi, dan
menambah perbendaharaan bahasa.
Begitu juga dengan metode-metode yang
lain, misalkan metode demonstrasi, metode pemikiran dan perasaan terbuka, maupun metode
pemanasan atau apersepsi masing-masing tentu mempunyai tujuan khusus.
Metode-metode tersebut adalah sebuah
variasi atau pilihan dalam setiap melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
tujuan yang diinginkan oleh setiap pengajar, sehingga tidak akan terjadi lagi
penggunaan metode yang telah ditentukan melenceng atau tidak sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Dalam hal ini misalkan metode demonstrasi dibantu dengan alat peraga yang menarik
dan unik akan merangsang siswa untuk betul-betul memperhatikan setiap apa yang
akan disampaikan oleh pengajar atau
guru.
Usia 3-7 tahun
adalah usia pada saat anak sangat membutuhkan pembinaan serta bimbingan dalam
mengembangkan segala potensi yang ada. Salah satu potensi tersebut adalah
keterampilan yang dikembangkan melalui permainan motorik halus dengan berbagai
media dan teknik kegiatan. Kegiatan melipat kertas merupakan salah satu
pengembangan motorik halus yang membutuhkan ketelitian, keterampilan dan
pengembangan seni.
Jika dilihat di lapangan, kemampuan
siswa dalam keterampilan melipat masih sangat rendah. Hal itu dapat ditemukan pada siswa RA Muslimat Pekalongan Kelompok A. Berdasarkan observasi peneliti memperoleh informasi bahwa
rendahnya siswa dalam melipat
disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut diantaranya yaitu minat siswa yang rendah dalam pembelajaran keterampilan kertas, dan
perilaku guru sekaligus peneliti membosankan dalam mengajar keterampilan melipat kertas atau .
Berdasarkan data yang diperoleh di RA Muslimat Pekalongan Kecamatan Tambak Kelompok A, nilai rata-rata siswa keterampilan
melipat memperoleh bintang dua. Sedangkan bintang
dua tidak sesuai dengan indikator keberhasilan
karena nilai rata-rata siswa harus mencapai rata-rata bintang tiga.
Berdasarkan uraian
tersebut di atas, penulis mencermati kondisi kegiatan peningkatan keterampilan motorik halus terutama
keterampilan melipat di Taman Kanak-Kanak yang
berlangsung sebagaimana digambarkan di atas, perlu dilakukan penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu yang direncanakan,
dilaksanakan dan dievaluasi. Dengan serangkaian tindakan itu diharapkan dapat
mengubah suasana pembelajaran ke arah pembelajaran yang lebih memungkinkan
siswa terlibat secara aktif dan menyenangkan. Hal itu dapat dicapai dengan
melalui pembelajaran menggunakan origami dengan berbagai bentuk. Origami dalah
penyajian visual 2 dimensi yang dibuat berdasarkan unsur dan prinsip rancangan
gambar, yang berisi unsur kehidupan sehari-hari tentang manusia benda-benda,
binatang, peristiwa, tempat dan sebagainya (Taufik Rachmat, 1994).
Kegitan ini juga
merupakan salah satu media untuk membantu melenturkan otot motorik halus, daya
pikir, perasaan sensitif, dan keterampilan yang tingkat kesulitannya dapat
disesuaikan dengan usia anak.
Oleh karena itu
penulis sekaligus peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Keterampilan Melipat dengan
Menggunakan Media Origami melalui
Metode
Demonstrasi pada Kelompok A RA Muslimat Pekalongan Kecamatan Tambak.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah strategi metode demonstrasi pembelajaran keterampilan melipat dengan menggunakan media origami di RA
Muslimat Pekalongan Kecamatan Tambak
kelompok A?
2.
Adakah
peningkatan kemampuan melipat origami dengan menggunakan metode demosntrasi
pada anak kelompok A RA Muslimat Pekalongan Kecamatan
Tambak?
3.
Adakah
perubahan minat belajar anak kelompok A di RA Muslimat
Pekalongan Kecamatan Tambak dalam pembelajaran
keterampilan melipat origami?
C. Tujuan Perbaikan
1.
Untuk mengetahui strategi pembelajaran keterampilan melipat
menggunakan metode demonstrasi pada anak kelompok A RA Muslimat Pekalongan.
2.
Untuk mengetahui kemampuan anak melipat origami dengan menggunakan
metode demonstrasi anak TK kelompok A di RA Muslimat
Pekalongan Kecamatan Tambak.
3.
Untuk mengetahui sejauh mana
metode demonstrasi dapat meningkatkan minat anak
TK kelompok A di RA Muslimat Pekalongan Kecamatan Tambak dalam pembelajaran keterampilan melipat.
D. Manfaat Perbaikan
Sedangkan manfaat Perbaikan yang dapat
diperoleh dari penelitian ini adalah :
1) Bagi peserta didik
Hasil
penelitian ini akan sangat bermanfaat khususnya yang bermasalah dalam kemampuan
motorik halus yaitu keterampilan
melipat.
2) Bagi Guru
Hasil
penelitian ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam mengefektifkan
pembelajaran melipat sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk
lebih menunjang penguasaan materi yang disampaikan, sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.
3) Bagi Sekolah
Hasil
Penelitian ini akan memberikan sumbangan
yang baik bagi sekolah itu sendiri maupun sekolah lain dalam rangka
perbaikan pembelajaran.
4) Bagi Peneliti
Hasil
penelitian ini merupakan pengalaman berharga sekaligus dapat menambah
pengetahuan dalam upaya meningkatkan profesionalisme yang bersangkutpaut dengan metode pembelajaran di sekolah.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A.
Konsepsi Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Demonstrasi adalah strategi pembelajaran yang
dilaksanak dengan cara memperlihatkan bagaimana proses terjadinya atau cara
bekerjanya sesuatu, dan bagaimana tugas-tugas itu dilaksanakan. Metode Demonstrasi ialah metode mengajar
dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada
siswa.
Untuk memperjelas pengertian tersebut
dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri. Metode
Demonstrasi cukup baik apabila digunakan dalam penyampaian keterampilan melipat menggunakan origami.
“Metode adalah merupakan cara utama
yang bersifat umum dan luas yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan.”
(Surahman, 1978: 121). Sedangkan pengajaran
adalah, ”1 proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan; 2 perihal mengajar; segala
sesuatu mengenai mengajar.” (Tim. 1996: 13). Dengan demikian metode pengajaran berarti
suatu cara utama yang bersifat umum dan luas dalam melakukan proses, perbuatan,
cara mengajar, atau mengajarkan untuk mencapai suatu tujuan.
Demonstrasi
digunakan untuk menggambarkan pengajaran, dan pemberian petunjuk kepada anak
tentang apa yang harus dilakukan di awal, saat kegiatan inti dan kegaitan akhir
kegiatan demonstrasi. Yang perlu diperhatikan guru ketika mendemonstrasikan
sesuatu, adalah ia harus melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan
anak didiknya.
Demonstrasi memadukan
strategi umum pembelajaran “o it signal,
modellin, dan menceritakan-menjelaskan-menginformasikan”. Menurut Kostelnik
(1999), ada tiga langkah strategi demonstrasi, yaitu (a) meminta perhatian
anak, (b) menunjukkan sesuatu pada anak, (c) meminta tanggapan atau respon anak
terhadap apa yang mereka lihat. Respon yang diperlihatkan anak dapat berupa
kata-kata atau tindakan yang ditunjukkan sesuai petunjuk guru.
Strategi
pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa manfaat sebagai berikut.
1) Melalui demonstrasi, anak-anak akan memperoleh
penjelasan yang lebih menarik, lebih menantang tentang caranya mengerjakan
sesuatu atau proses terjadinya sesuatu daripada hanya mendengar penjelasan
guru.
2) Metode demonstrasi dapat meningkatkan dayapikir
anak dalam kemampuan mengenal, mengingat, berfikir konvergen atau berfikir
induktif, dan berfikir evaluatif (Moeslihatu, 1995).
2. Adapun aspek yang penting dalam
menggunakan Metode Demonstrasi adalah:
Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar
apabila alat yang di Demonstrasikan tidak bisa diamati dengan seksama oleh
siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.
Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di
ikuti oleh aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi
aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga.
Tidak semua hal dapat di Demonstrasikan di kelas
karena sebab alat-alat yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang
tempatnya jauh dari kelas. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat
praktis Sebagai pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori dari apa
yang akan di Demonstrasikan. Dan adapun sebaiknya dalam Mendemonstrasikan
pelajaran tersebut guru harus terlebih dulu Mendemonstrasikan dengan
sebaik-baiknya, baru diikuti oleh siswanya yang sesuai dengan petunjuk.
Adapun dalam metode demonstran ini memiliki
kelebihan dan ada juga kekurangannya sebagaimana yang akan di paparkan di bawah
ini.
a.
Kelebihan
metode demonstrasi adalah:
Perhatian anak didik dapat dipusatkan, dan titik
berat yang di anggap penting oleh guru dapat di amati. Perhatian anak didik
akan lebih terpusat pada apa yang di Demonstrasikan, jadi proses anak didik
akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian anak didik kepada masalah
lain. Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar.
Dapat menambah pengalaman anak didik, bisa membantu siswa ingat lebih lama
tentang materi yang di sampaikan, dapat mengurangi kesalah pahaman karena
pengajaran lebih jelas dan kongkrit, dapat menjawab semua masalah yang timbul
di dalam pikiran setiap siswa karena ikut serta berperan secara langsung.
b.
Kelemahan
metode demonstrasi adalah:
Memerlukan waktu yang cukup banyak, Apabila
terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efesien, Memerlukan
biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahan-bahannya, Memerlukan
tenaga yang tidak sedikit, Apabila siswa tidak aktif maka metode demonstran
menjadi tidak efektif.
3. Adapun langkah-langkah
dalam penerapan metode demonstrasi adalah:
a. Perencanaan
Dalam perencanaan hal-hal yang dilakukan
ialah
Merumuskan tujuan yang baik dari sudut kecakapan
atau kegiatan yang di harapkan dapat tercapai setelah metode demontrasi
berakhir, menetapkan garis-garis besar langkah-langkah
demonstrasi yang akan di laksanakan, Memperhitungkan waktu yang di butuhkan, Selama demonstrasi berlangsung guru harus intropeksi diri apakah:
Ø Keterangan-keterangan dapat di dengar
dengan jelas oleh siswa
Ø Apakah semua media yang di gunaka telah di
tempatkan pada posisi yang baik, hingga semua siswa dapat melihat semuanya
dengan jelas
Ø Siswa di sarankan membuat catatan yang
dianggap perlu
Ø Menetapkan rencana penilaian terhadap
kemampuan anak didik
b.
Pelaksanaannya:
Hal-hal yang
mesti di lakukan adalah:
Ø Memeriksa hal-hal tersebut di atas untuk
kesekian kalinya
Ø Melakukan demonstrasi dengan menarik
perhatian siswa
Ø Mengingat pokok-pokok materi yang akan di
demonstrasikan agar mencapai sasaran
Ø Memperhatikan kedaan siswa, apakah
semuanya mengikuti demonstrasi dengan baik
Ø Memberikan kesempatan pada siswa untuk
aktif
Ø Menghindari ketegangan
6. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam penggunaan metode demonstrasi
tersebut adalah:
Ø Rumuskan secara spesifik yang dapat dicapai oleh siswa.
Ø Susun langkah-langkah yang akan dilakukan dengan demonstrasi secara teratur sesuai dengan
skenario yang telah di rencanakan.
Ø Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
sebelum demonstrasi dimulai.
Ø Usahakan dalam melakukan demonstrasi
tersebut sesuai dengan kenyataan sebenarnya. (Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2007)
B. Keterampilan Melipat Origami
Pada dasarnya manusia adalah makhluk bermain. Karena setiap saat orang
akan memperlakukan setiap kondisi untuk bermain. Dalam bermain terdapat
peristiwa imajinasi, merasakan, berfikir dan mencipta. Aktivitas bermain
merupakan modal dasar untuk melatih imajinasi, perasaan, berfikir dan kemampuan
keterampilan.
Kegiatan melipat origami bagi anak usia dini sangat digemari, karena
kegiatan ini seperti kegiatan bermain, tetapi memiliki makna bagi anak.
Kagiatan ini akan dapat melatih kemampuan motorik halus, kognitif,
psikomotorik, dan afektif anak. Motorik halus anak ini akan menjadi dasar
kemampuan yang sensitif anak terhadap gejala-gejala yang meliputi kehidupan
anak baik masa anak maupun setelah dewasa yang berkaitan dengan ketelitian
berkarya (Hajar Pamadi, 2010).
Di Jepang kegiatan melipat kertas sangat terkenal karena perkembangan
kreativitasnya sangat cepat. Seni melipat di Jepang dikenal dengan istilah
Origami. Teknik dalam kegiatan melipat merupakan kegiatan tersendiri dari
kegaitan 3M (mewarna, menggunting, menempel). Walaupun masih pada keterampilan
bagaimana mengolah kertas menjadi karya seni rupa, tetapi membutuhkan daya
cipta yang lebih sulit. Kertas yang memiliki sifat dua dimensi kemudian tidak
jarang diubah menjadi karya seni rupa tiga dimensi, yaitu dijadikan
bentuk-bentuk kapal, burung, kucing, bunga, kupu-kupu, rumah dan lain-lain
(Hajar Pamadi, 2010).
Teknik melipat pada kegiatan ini sebaiknya dipandu oleh dua orang
pendidik, satu orang pendidik mengajak kepada anak untuk melipat kertas dengan
langkah satu persatu secara keseluruhan, sedangkan pendidik lainnya membimbing
anak satu-persatu dengan cara ikut bekerja dengan anak bagaimana melipatnya
sambil ikut memegangi. Setiap anak memegangi kertas masing-masing satu lembar.
Langkah demi langkah sambil dibantu pendidik melipat kertas sesuai dengan
peragaan pendidik di depan kelas.
Agar lipatan tidak mudah lepas atau tidak sulit membentuk maka setelah
dilipat agar ditekan sampai kertas patah pada lipatan, yaitu kertas terlipat
kemudian ditekan di atas meja menggunakan ujung gunting atau kuku pada jempol
sambil ditarik ke belakang. Seperti anda ketahui bahwa lipatan kertas tidak
cukup sekali dilipat akan tetapi berkali-kali dilipat dan banyak lipatan
sehingga terbentuk sesuai dengan yang diinginkan. Kertas yang digunakan
sebaiknya kertas yang mempunyai sifat keras walau kertas tersebut tipis, karena
apabila kertas itu keras akan mudah dipatahkan dan setelah patah tidak mudah
kembali seperti semula. Kertas yang dapat dipakai antara lain kertas manila,
kertas karton, kertas sampul.
Usia 3-7 tahun
adalah usia pada saat anak sangat membutuhkan pembinaan serta bimbingan dalam
mengembangkan segala potensi yang ada. Salah satu potensi tersebut adalah
keterampilan yang dikembangkan melalui permainan motorik halus dengan berbagai
media dan teknik kegiatan. Kegiatan melipat kertas merupakan salah satu
pengembangan motorik halus yang membutuhkan ketelitian, keterampilan dan
pengembangan seni (Hajar Pamadhi, 2010).
C. Perkembangan Fisik Motorik
Ketika anak mencapai tahapan usia 3-6 tahun,
terdapat ciri yang sangat berbeda dengan usia bayi. Perbedaannya terletak pada
penampilan, proporsi tubuh, berat dan panjang badan, serta keterampilan yang
dimiliki. Kalau anda perhatikan, pada usia anak TK telah tampak otot-otot tubuh
yang berkembang sehingga memungkinkan mereka melakukan berbagai jenis
keterampilan. Dengan bertambahnya usia perbandingan antara bagian tubuh
berubah.selain itu, letak gravitasi semakin berada di bagian bawah tubuh
sehingga keseimbangan ada pada tungkai bagian bawah (Masitoh, dkk. 2008).
Pada
umunya anak usia TK sangat aktif. Mereka memiliki penguasaan terhadap tubuhnya
dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Meskipun demikian mereka
memerlukan istirahat yang cukup. Otot-otot besar lebih berkembang dari pada
kontrol terhadap tangan dan kaki, sehingga mereka belum bisa melakukan kegiatan
yang rumit.
Masa
kecil sering disebut sebagai saat ideal untuk mempelajari keterampilan motorik,
dengan alasan berikut:
1. Tubuh anak lebih lentur ketimbang tubuh orang
dewasa sehingga anak mudah menguasai keterampilan motorik.
2. Anak belum banyak memiliki keterampilan yang akan
berbenturan dengan keterampilan baru dengan lebih muda.
3. Secara keseluruhan anak lebih berani pada waktu
kecil ketimbang setelah besar. Oleh karena itu mereka berani mencoba sesuatu
yang baru. Hal yang demikian menimbulkan motivasi yang diperlukan untuk
belajar.
4. Tidak seperti orang dewasa, anak-anak menyukai
pengulangan, sehingga mereka bersedia mengulangi tindakan hingga otot terlatih
untuk melakukan secara efektif.
5. Anak memiliki waktu yang lebih banyak untuk
mempelajari keterampilan motorik.
Untuk meningkatkan
kreativitas anak, strategi yang dapat dipertimbangkan oleh guru adalah strategi
yang dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan mengembangkan imajinasi anak, mampu
mencari dan menemukan jawaban dan menemukan hubungan-hubungan baru.
Sedangkan untuk
mengembangkan motorik, guru dapat menggunakan strategi yang memungkinkan anak
dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani yang
menantang bagi anak tetapi tidak membahayakan, karena kemampuan terbagi menjadi
dua yaitu motorik kasar dan motorik halus (Masitoh, dkk. 2008).
BAB III
PELAKSANAAN
PERBAIKAN
A. Subyek Penelitian
2.
Subjek
Penelitian dan Karakteristik
a.
Subjek
Penelitian
Penentuan subjek penelitian
menggunakan metode populasi yaitu
seluruh siswa Kelompok A RA Muslimat
Pekalongan Kecamatan Tambak Kabupaten Gresik semester II tahun ajaran 2011/2012
dengan jumlah siswa 20 anak. Alasan pemilihan Kelompok
A adalah kelas tersebut memiliki permasalahan mengenai kemampuan melipat kertas.
Adapun nama-nama siswa kelompok A RA Muslimat Pekalongan Kecamatan Tambak yang menjadi subyek penelitian adalah sebagai berikut:
No
|
Nama Siswa
|
Keterangan
|
1.
|
Ahmad Zainullah
|
L
|
2.
|
Aldy Hakim Purnama
|
L
|
3.
|
Amirul Akram
|
L
|
4.
|
Amirul Firdaus
|
L
|
5.
|
Andi Saifuddin
|
L
|
6.
|
Anisah
|
P
|
7.
|
Badrus Zaini
|
L
|
8
|
Dimas Andrian
|
L
|
9
|
Fathurrahman
|
L
|
10
|
Fatimatus Zahra
|
P
|
11
|
Fajrul Falah
|
L
|
12
|
Irfan Rifki
|
L
|
13
|
Manisah
|
P
|
14
|
Moh. Ghalib
|
L
|
15
|
Moh. Nazril Afrozi
|
L
|
16
|
Rohul Ajib Dinaka
|
L
|
17
|
Siti Nur Laila
|
P
|
18
|
Syafiqatul Ummah
|
P
|
19
|
Syakira Nail Faikah
|
P
|
20
|
Zaidul Khair
|
L
|
b.
Karakteristik
Karakteristik dari siswa Taman
Kanak-Kanak adalah sebagai berikut :
1. Hanya siswa tertentu saja yang
aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga suasana kelas kurang hidup.
2.
Siswanya cenderung pendiam dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa
masih mengalami kesulitan untuk melakukan
tindakan dan memberikan tanggapan terhadap perintah guru.
3. Anak usia TK kelompok A utamanya dalam melakukan kegiatan masih sangat tergantung
kepada orang lain.
3.
Tempat
dan Waktu Penelitian
a.
Tempat
penelitian
Tempat penelitian adalah suatu tempat atau lokasi dimana penelitian
dilakukan. Penentuan tempat penelitian menggunakan metode purposive yaitu pemilihan tempat penelitian ditentukan secara
sengaja oleh peneliti. Penelitian ini dilakukan di RA Muslimat Pekalongan Kecamatan Tambak Khususnya
Kelompok A. Pertimbangan yang mendasari peneliti
memilih tempat penelitian tersebut karena di sekolah tersebut peneliti menjadi
guru dan mengalami langsung masalah yang terjadi di kelas tersebut terutama
dalam pembiasaan diri dalam hidup
mandiri. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan
menggunakan kertas origami untuk meningkatkan kemampuan melipat kertas Anak TK.
b.
Waktu
Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
pada semester II tahun ajaran 2011/2012. Adapun waktu pelaksanaan sebagai berikut :
a. Siklus I, dilaksanakan pada 30 April – 04 Mei 2012
b. Siklus II, dilaksanakan pada 07 Mei – 11 Mei 2012
B. Deskripsi
per Siklus
1.
Siklus I
a.
Rencana Tindakan Satu Siklus
Siklus : Pertama
Kelompok : A
Tema : Alam Semesta
Sub
tema : Melipat Kertas secara
sederhana
Waktu : 30 April – 04 Mei 2012
1) Tujuan Perbaikan
Meningkatakan keterampilan melipat dengan menggunakan
media origami melalui metode demonstrasi pada kelompok A RA Muslimat Pekalongan
Kec. Tambak.
2) Identifikasi Masalah
a)
Hasil belajar anak yang tidak sesuai dengan harapan guru,
karena dari 20 anak hanya 5 siswa atau 25% siswa yang mampu melipat kertas
menggunakan media origami
b)
Strategi belajar yang membosankan
c)
Media yang digunakan guru kurang menarik
d)
Metode yang digunakan guru terkesan monoton
3)
Analisis Masalah
Dari keempat masalah yang teridentifikasi, masalah yang
akan diselesaikan adalah kurangnya kemampuan anak dalam melipat kertas secara
sederhana. Oleh karena itu guru akan menggunakan metode pemberian tugas dan
demonstrasi melalui berbagai macam pengembangan motorik halus.
4)
Perumusan masalah
a)
Bagaimanakah strategi metode demonstrasi pembelajaran keterampilan melipat dengan menggunakan media origami di RA
Muslimat Pekalongan Kecamatan Tambak
kelompok A?
b)
Adakah
peningkatan kemampuan melipat origami dengan menggunakan metode demosntrasi
pada anak kelompok A RA Muslimat Pekalongan Kecamatan
Tambak?
c)
Adakah
perubahan minat belajar anak kelompok A di RA Muslimat
Pekalongan Kecamatan Tambak dalam pembelajaran
keterampilan melipat origami?
v Rencana Kegiatan 5 Hari pada Siklus I
No.
|
Pembukaan
|
Inti
|
Penutup
|
I
|
1. Mengucapkan
salam
2. Berdo’a
bersama
3. Bernyanyi
bersama lagu “Burung Kakak Tua”
4.
Bercerita
tentang alam pada saat malam hari
|
1. Mewarnai merah pada gambar bulan dan bintang yang berukuran
besar
2. Mewarnai kuning pada gambar bulan dan bintang yang berukuran
kecil
3. Mengklasifikasikan benda yang mempunyai bentuk, warna dan ukuran
4. Melipat kertas origami dengan metode demonstrasi
|
1. Tanya
jawab tentang alam pada malam hari
2. Berdo’a
bersama
3. Bernyanyi
good bye my friends
4.
Mengucap salam
|
II
|
1.
Mengucapkan
salam
2.
Membaca
do’a sebelum melaksanakan kegiatan
3.
Membaca
do’a kedua orang tua, sesudah dan sebelum makan
4.
Bernyanyi
bersama lagu “Bintang Kecil”
|
1.
Menempelkan gambar bintang di
papan planel dan mewarnai
2.
Melipat bentuk bintang dengan kertas origami
3.
Mengelompokkan gambar dengan warna sama
4. Menyebutkan
benda yang kata awalnya sama
|
1.
Mengevaluasi
hasil melipat gambar bintang
2.
Berdo’a
bersama
3.
Bernyanyi
good bye my friends
4. Mengucap salam
|
III
|
1.
Berbaris
di depan kelas
2.
Guru
mengabsen siswa
3.
Masuk
kelas sambil bersalaman
4.
Berdo’a
bersama
5.
Bernyanyi
bersama lagu “Burung Kakak Tua”
6.
Bercerita
tentang alam pada saat malam hari
|
1. Melukis bebas dengan
crayon
2. Membuat bentuk wajan
dari plastisin
3. Menirukan kata yang
diucapkan guru
4. Mengelompokkan benda
menurut bentuknya
5. Melipat bentuk
layang-layang
|
1.
Membuat
bentuk dari plastisin
2.
Berdo’a
bersama
3.
Bernyanyi
“pulang sekolah”
4. Mengucap salam
|
IV
|
1.
Mengucapkan
salam
2.
Berdo’a
bersama
3.
Bernyanyi
bersama lagu “Sholawat Nariyah”
4.
Melakukan permainan sederhana
|
1. Membuat bentuk
lingkaran ukuran kecil dan besar dari
kertas karton
2. Menggambar sesuka
hati berbagai media di dalam bentuk lingkaran
3. Menjelaskan gambar
yang dibuat
4.
Membuat
keterampilan melipat kertas bentuk pesawat
|
1.
Membentuk
pesawat dan layang-layang dari kertas origami
2.
Bernyanyi
Sayonara
3.
Berdo’a
bersama
4. Mengucap salam
|
V
|
1.
Mengucapkan salam
2.
Berdo’a bersama
3.
Bernyanyi bersama lagu “Sholawat Nariyah”
4.
Melakukan permainan
|
1.
Membuat bentuk lingkaran
ukuran kecil dan besar dari kertas karton
2.
Menggambar sesuka hati berbagai media di dalam bentuk lingkaran
3.
Menjelaskan gambar yang dibuat
4.
Membuat bentuk bintang menggunakan plastisin
5.
Membuat berbagai bentuk tiga dimensi menggunakan origami
6.
Menggunakan beberapa kata sesuai petunjuk guru
|
1.
Tugas individu membuat lipatan dari origami
2.
Bernyanyi Sayonara
3.
Berdo’a bersama
4. Mengucap
salam
|
b.
Langkah-langkah Perbaikan
1)
Guru mengajak anak-anak untuk membuat keterampilan
melipat kertas berbentuk bintang, kemudian semua siswa mengikuti dan mengulang
yang dicontohkan guru.
2)
Guru meminta anak mengulang-ulang membuat bentuk bintang
dari kertas origami
3)
Guru meminta anak-anak satu persatu menunjukkan hasil
karyanya melipat kertas bentuk bintang dengan menggunakan kertas origami.
4)
Anak-anak satu persatu secara bergantian menunjukkan/memperagakan
cara membuat dan hasil karyanya.
c.
Tahap Pelaksanaan
a)
Informasi tentang prosedur kegiatan pengembangan prosedur
umum kegiatan pengembangan
Kelolmpok :
A
Tema :
Alam Semesta
Sub tema :
Melipat Kertas secara sederhana
Waktu :
30 April – 04 Mei 2012
1)
Kegiatan pembukaan
( 30 menit)
-
Berbaris di depan kelas
-
Guru mengabsen siswa
-
Masuk kelas sambil
bersalaman
-
Berdo’a bersama
-
Bernyanyi bersama lagu
“Burung Kakak Tua”
-
Bercerita tentang
alam pada saat malam hari
2)
Kegiatan inti ( 60 menit)
-
Membuat
bentuk lingkaran ukuran kecil dan besar
dari kertas karton
-
Menggambar
sesuka hati berbagai media di dalam bentuk lingkaran
-
Menjelaskan
gambar yang dibuat
-
Membuat
bentuk bintang menggunakan plastisin
-
Membuat
berbagai bentuk tiga dimensi menggunakan origami
-
Menggunakan
beberapa kata sesuai petunjuk guru
3)
Istirahat ( 30 menit)
-
Cuci tangan
-
Makan dan minum
-
Bermain bebas
4)
Penutup ( 30 menit)
-
Tugas
individu membuat lipatan dari origami
-
Bernyanyi
Sayonara
-
Berdo’a
bersama
-
Mengucap
salam
2. Siklus II
a.
Rencana Tindakan Satu Siklus
Siklus : Kedua
Kelompok : A
Tema : Alam Semesta
Sub tema : Melipat Kertas secara sederhana
Waktu : 07 - 11 Mei 2012
1)
Tujuan Perbaikan
Meningkatakan keterampilan melipat dengan menggunakan
media origami melalui metode demonstrasi pada kelompok A RA Muslimat Pekalongan
Kec. Tambak.
2)
Identifikasi
Masalah
a) Hasil belajar anak yang
tidak sesuai dengan harapan guru, karena dari 20 anak hanya 10 siswa atau 50% yang
mencapai nilai bintang tiga ke atas, yaitu yang mampu melipat kertas secara
sederhana membentuk sesuai petunjuk guru.
b) Strategi belajar yang
digunakan guru harus bervariasi agar anak tidak jenuh dan bosan dalam
pembelajaran keterampilan melipat kertas menggunakan media origami melalui
metode demonstrasi.
c) Meningkatkan siswa
terhadap pembelajaran melipat masih kurang, sehingga guru harus memberikan
bentuk – bentuk karya melipat dengan bentuk yang lebih variatif dan menimbulkan
rasa ingin tahu.
3)
Analisis Masalah
Dari ketiga masalah yang teridentifikasi, masalah yang
akan diselesaikan adalah kurangnya kemampuan anak dalam melipat kertas secara
sederhana dengan bentuk yang lebih komplit. Oleh karena itu guru akan
menggunakan metode pemberian tugas dan demonstrasi melalui berbagai macam
pengembangan motoik, salah satunya dengan media origami dan bimbingan secara
intensif.
4)
Perumusan Masalah
a)
Bagaimanakah strategi metode demonstrasi pembelajaran keterampilan melipat dengan menggunakan media origami di RA
Muslimat Pekalongan Kecamatan Tambak
kelompok A?
b)
Adakah
peningkatan kemampuan melipat origami dengan menggunakan metode demosntrasi
pada anak kelompok A RA Muslimat Pekalongan Kecamatan
Tambak?
c)
Adakah
perubahan minat belajar anak kelompok A di RA Muslimat
Pekalongan Kecamatan Tambak dalam pembelajaran
keterampilan melipat origami?
v Rencana Kegiatan 5 Hari
pada Siklus II
SKH ke-
|
Pembukaan
|
Inti
|
Penutup
|
I
|
1. Mengucapkan
salam
2. Berdo’a
bersama
3. Bernyanyi
bersama lagu “layang-layang”
4.
Cerita bermain layang-layang
|
1.
Mewarnai gambar
yang diberikan guru
2.
Menunjukkan benda
yang memiliki ukuran sama
3.
Guru
mendemonstrasikan cara membuat keterampilan melipat membentuk binatang
4.
Menirukan
kata/kalimat yang didektikan guru
|
1. Tugas
individu membuat bentuk katak dari kertas origami
2. Berdo’a
bersama
3. Bernyanyi
good bye my friends
4.
Mengucap salam
|
II
|
1. Mengucapkan salam
2. Membaca do’a sebelum
melaksanakan kegiatan
3. Membaca do’a kedua
orang tua, sebelum dan sesudah tidur
4.
Bernyanyi
bersama lagu “selamat pagi”
|
1.
Menggambar menggunakan
crayon
2.
Menirukan suara binatang
3.
Melipat bentuk burung dengan kertas origami
4.
Mengelompokkan gambar dengan warna sama
5.
Menyebutkan hewan yang memiliki ciri-ciri sama
|
1.
Berdo’a
bersama
2.
Bernyanyi
good bye my friends
3.
Mengucap
salam
|
III
|
1.
Berbaris
di depan kelas
2.
Guru
mengabsen siswa
3.
Masuk
kelas sambil bersalaman
4.
Berdo’a
bersama
5.
Bernyanyi
bersama
6.
Memberikan
apersepsi
|
1.
Melukis
bebas dengan crayon
2.
Membuat
bentuk boneka dari plastisin
3.
Menirukan
kata yang diucapkan guru
4.
Mengelompokkan
benda menurut bentuknya
5.
Melipat
bentuk sesuai petunjuk guru
6.
Melipat
bentuk kapal laut
|
1.
Membuat
bentuk keterampilan melipat dari
origami
2.
Berdo’a
bersama
3.
Bernyanyi
“pulang sekolah”
4.
Mengucap
salam
|
IV
|
1.
Mengucapkan
salam
2.
Berdo’a
bersama
3.
Bernyanyi
bersama lagu “rukun islam”
4.
Melakukan permainan sederhana
|
1.
Membuat
bentuk lingkaran ukuran kecil dan
besar dari kertas karton
2.
Menggambar
sesuka hati berbagai media Menjelaskan gambar yang dibuat
3.
Membuat
keterampilan melipat kertas bentuk rangkaian bunga mawar
|
1.
Membentuk
rangkaian bunga dari kertas origami
2.
Bernyanyi
Sayonara
3.
Berdo’a
bersama
4.
Mengucap
salam
|
V
|
1.
Mengucapkan salam
2.
Berdo’a bersama
3.
Membaca do’a sehari-hari
4.
Melakukan permainan
|
1.
Membuat bentuk lingkaran
ukuran kecil dan besar dari kertas karton
2.
Menggambar sesuka hati berbagai media di dalam bentuk lingkaran
3.
Menjelaskan gambar yang dibuat
4.
Membuat bentuk bintang menggunakan plastisin
5.
Membuat berbagai bentuk tiga dimensi menggunakan origami
6.
Menggunakan beberapa kata sesuai petunjuk guru
|
1.
Tugas individu membuat lipatan dari origami
2.
Bernyanyi Sayonara
3.
Berdo’a bersama
4.
Mengucap salam
|
b.
Langkah-langkah Perbaikan
1)
Guru dibantu pembimbing lain mendemonstrasikan cara
membuat keterampilan melipat kertas yang berbentuk tiga dimensi, siswa memperhatikan keterangan
guru dan mengikuti cara melipat kertas sesuai petunjuk guru.
2)
Guru meminta anak-anak mempraktikkan cara membuat pesawat dengan menggunakan kertas origami secara
bergantian.
3)
Anak-anak diminta
membuat bentuk tiga dimensi misalnya katak secara bergantian.
c.
Pelaksanaan Siklus II
Informasi tentang prosedur kegiatan pengembangan prosedur
umum kegiatan pengembangan
Kelolmpok :
A
Tema :
Alam Semesta
Sub tema :
Melipat Kertas secara sederhana
Waktu :
07 - 04 Mei 2012
1)
Kegiatan pembukaan
( 30 menit)
-
Mengucapkan salam
-
Membaca do’a sebelum
melaksanakan kegiatan
-
Membaca do’a kedua
orang tua, sebelum dan sesudah tidur
-
Bernyanyi bersama lagu
“selamat pagi”
2)
Kegiatan inti ( 60 menit)
-
Melukis bebas dengan
crayon
-
Membuat bentuk boneka
dari plastisin
-
Menirukan kata yang
diucapkan guru
-
Mengelompokkan benda
menurut bentuknya
-
Melipat bentuk sesuai
petunjuk guru
-
Membuat
berbagai bentuk tiga dimensi menggunakan origami
-
Melipat bentuk pesawat
3)
Istirahat( 30 menit)
-
Cuci tangan
-
Makan dan minum
-
Bermain bebas
4)
Penutup( 30 menit)
-
Tugas individu membuat
bentuk katak dari kertas origami
-
Berdo’a bersama
-
Bernyanyi good bye my
friends
-
Mengucap salam
b.
Instrumen Penelitian
Dalam
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan beberapa analisa, antara
lain :
a.
Lembar observasi
Lembar observasi guru digunakan untuk mengumpulkan data mengenai masalah yang muncul
dalam praktek mengajar serta mengungkapkan aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran antara lain contoh lembar observasi seperti pada
lampiran.
b.
Soal tugas individu
Tugas membuat karya melipat kertas
dari bentuk yang sederhana hingga yang sulit dengan menggunakan
media kertas origami. Tugas dikerjakan secara individu
oleh siswa tugas digunakan untuk
mendapatkan gambaran kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, tugas diadakan setiap
akhir siklus. Dari hasil tugas pada siklus satu dan dua dapat ditarik kesimpulan ada tidaknya
peningkatan kemampuan melipat kertas
sedara sederhana melalui penggunaan media origami melalui metode demonstrasi yang telah dilaksanakan. Data yang diperoleh dari tugas siswa digunakan
untuk mengetahui hasil ketuntasan klasikal maupun individual.
c. Media yang digunakan sudah sesuai dan metode yang
digunakan dalam pembelajaran sudah tepat.
3. Refleksi (Reflecting)
Tahap ini merupakan tahap menganalisa, mensintesa, hasil dari catatan selama
kegiatan proses pembelajaran menggunakan instrumen lembar pengamatan, dan
tugas. Dalam refleksi melibatkan siswa, teman sejawat dan kepala sekolah.
Dari hasil pembelajaran melipat kertas secara sederhana
dengan media origami melalui metode menghasilkan beberapa keuntungan:
a. Dapat meningkatkan
kemampuan siswa melipat kertas secara sederhana.
b. Siswa merasa senang
belajar melipat kertas secara
sederhana menggunakan media origami melalui metode demonstrasi.
c. Siswa merasa tidak bosan
dan memiliki minat yang tinggi selama pembelajaran berlangsung.
d.
Siswa merasa senang, karena selama proses
pembelajaran siswa ikut aktif melipat kertas dengan berbagai bentuk.
Selain memiliki beberapa kelebihan kegiatan pembelajaran menggunakan
media origami juga memiliki kelemahan, yaitu jumlah kertas kurang dan kertasnya
mudah robek. Demikian juga dengan metode demonstrasi
memiliki kelemahan tidak bisa membimbing siswa secara inividual sehingga guru
kurang mengetahui kelemahan siswa. Oleh karena itu metode demonstrasi
membutuhkan dua orang pembimbing dengan tugas satu orang mendemonstrasikan di
depan kelas dan yang lain membimbing dan ikut petunjuk guru yang di depan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi
per Siklus
Dalam penelitian ini terbagi atas
dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II yang masing-masing siklus terbagi atas
bagian-bagian, yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi dan masing-masing bagian terbagi atas
beberapa bagian lagi.
I.
Siklus I
1.
Perencanaan
a.
Setting penelitian :
1) Hari/Tanggal : Siklus 1 : 30 April – 04
Mei 2012
Siklus
2 : 07 Mei – 11 Mei 2012
2) Kelompok : A
3) Tema :
Alam Semesta
3) Jumlah : 20 Siswa,2 Observer, 1
Orang Dokumenter
4) Waktu : 150 Menit
5) Lokasi : Ruang
Kelompok A
b.
Perangkat pembelajaran
1)
Satuan Kegiatan Harian (Terlampir)
2)
Lembar Observasi
3)
Alat pembelajaran (kertas origami )
Dalam penelitian ini peneliti selain sebagai
subjek penelitian juga sebagai objek penelitian, yang dibantu oleh guru lain.
Dengan demikian objek penelitian selain peneliti sendiri juga terdapat guru
lain. Oleh karena itu pemahaman konseptual sampai dengan persiapan-persiapan
administrasi pengajaran harus tertata dengan baik. Adapun yang perlu dipahami
dan disiapkan adalah penentuan tema yang harus diajarkan, kemudian pembuatan
program mingguan, dilanjutkan dengan satuan kegiatan harian, setelah itu
persiapan atau sumber belajar yang dalam
bagian ini harus diperjelas tentang yang digunakan, yakni “kertas origami ”, sedangkan selanjutnya adalah persiapan
instrumen observasi.
2.
Tindakan
Pelaksanaan tindakan dapat berjalan
sesuai dengan yang direncanakan yaitu terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti
dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan dilakukan dengan memberikan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran.
Kegiatan ini berjalan selama 30 menit. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti selama 60 menit berupa tindakan melakukan kebiasaan dalam kehidupan
sehari-hari dengan kegiatan melipat kertas yang berhubungan dengan alam semesta. Proses
pembelajaran mengedepankan prinsip pemberian kebebasan siswa untuk
bereksplorasi dalam memunculkan ide sesuai dengan kegiatan yang dialami
masing-masing.
Sesuai kegiatan, siswa diberi kesempatan untuk membuata keterampilan melipat kertas sesuai bentuk
yang mereka inginkan.
Pada kegiatan penutup selama 30 menit, sebelum
guru menutup kegiatan siswa diajak bernyanyi bersama dengan lagu bunyi hujan dan memberikan
motivasi serta reward agar siswa semakin aktif berkegiatan dalam
keseharian.
Dalam pelaksanaan tindakan
pembelajaran ini dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Dalam pembelajaran
ini selalu menggunakan kertas origami dengan
gambar anak pandai melipat kertas tentang pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari.
1. Persiapan Tindakan
Sebelum
pembelajaran, peneliti (guru) membuat rancangan pembelajaran keterampilan
melipat dengan mengunakan media gambar dan melaksanakan observasi dikelas untuk lebih
mengenal karakter siswa sebelum melaksanakan akan pengajaran keterampilan melipat dengan menggunakan kertas origami melalui metode demonstrasi.
Guru
sekaligus peneliti mempersiapkan seluruh perangkat pembelajaran dan media
pembelajaran, mulai dari cara mendemonstrasikan melipat kertas hingga pembimbingan,
serta persipan tugas yang akan diberikan kepada siswa dalam rangka mengetahui
tingkat keberhasilan selama proses pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan dilakukan secara
klasifikal dan kelompok :
a. Pada kegiatan awal pembelajaran guru memperlihatkan berbagai hasil
keterampilan melipat kertas, untuk merangsang rasa ingin tahu anak dalam
membuat karya melipat kertas.
b. Guru mengajak siswa untuk mengamati
benda-benda disekitar kelas dan guru menanyakan benda-benda atau makhluk yang dapat dibuat
peraga dengan menggunakan kertas origami
c. Guru meminta siswa untuk memperhatikan cara membuat bentuk
bintang dari melipat kertas dengan cara ddidemonstrasikan.
d. Setiap siswa diberi kesempatan untuk mencoba
melipat kertas berbentuk bintang dengan bimbingan guru.
e. Setiap siswa diberi tugas untuk
membuat bentuk tiga dimensi menggunakan kertas origami.
f. Guru mengamati hasil pekerjaan
siswa dan menilainya.
3. Observasi pada Siklus I
a. Pada waktu siswa melihat guru membawa hasil
karya dari keterampilan melipat, siswa sangat banyak yang berkomentar, “bu, kok
bisa jadi seperti itu ya, gimana buatnya bu?”, bahkan ada yang maju kedepan
untuk mengamati secara langsung.
b. Waktu guru menanyakan “apakah kalin ingin membuat
seperti ini?”, serentak siswa menjawab ”ya”
c. Pada saat siswa diberi kertas origami dan
diminta untuk memperhatikan keterangan guru tentang cara atau langkah-langkah
membuat karya siswa mengikuti dengan cermat, tetapi masih kesulitan dalam
membentuk karya karena belum terbiasa dengan keterampilan melipat kertas.
d. Disaat guru mendemonstrasikan
ulang cara membuat bentuk bintang, siswa masing banyak yang sibuk dengan
pekerjaannya sendiri, kemudian guru mengarahkannya.
e. Untuk tugas membuat bentuk selain bintang
siswa diminta membuat bentuk tiga dimensi seperti kapal laut. Dan guru
mengamati dan menilai hasil pekerjaan siswa.
4. Analisis dan Refleksi Siklus I
a. Pada waktu siswa melihat guru membawa hasil
karya dari keterampilan melipat, siswa sangat banyak yang berkomentar, “bu, kok
bisa jadi seperti itu ya, gimana buatnya bu?”, bahkan ada yang maju kedepan
untuk mengamati secara langsung.
b. Waktu guru menanyakan “apakah kalin ingin membuat
seperti ini?”, serentak siswa menjawab ”ya”
c. Masing-masing siswa diberi kertas origami dan mendemonstrasikan guru tentang
cara atau langkah-langkah membuat karya siswa mengikuti dengan cermat, tetapi
masih kesulitan dalam membentuk karya kemudian guru memimbing siswa secara satu
persatu membuat karya dengan origami.
d. Disaat guru mendemonstrasikan
ulang cara membuat bentuk bintang, siswa masing banyak yang sibuk dengan
pekerjaannya sendiri, kemudian guru mengarahkannya.
e. Untuk tugas membuat bentuk selain bintang
siswa diminta membuat bentuk tiga dimensi seperti kapal laut. Dan guru
mengamati dan menilai hasil pekerjaan siswa, masih banyak hasil pekerjaan siswa
yang kurang sempurna.
Dari
pengamatan pada siklus 1 pembelajaran keterampilan melipat kertas jauh dari
hasil sempurna atau tidak mencapai target pembelajaran yaitu rata-rata siswa
harus mencapai minimal bintang tiga (*3). Untuk itu perlu dilanjutkan pada
siklus berikutnya.
II.
Siklus II
Kegiatan
pada siklus kedua merupakan tindak lanjut dari kegiatan pada siklus pertama
dalam kegiatan ini, guru mengingatkan kepada siswa tentang kegiatan yang
telah dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya yaaitu permainan mencocokan kartu
kata dengan gambarnya.
Kegiatan
dilanjutkan dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan permainan
secara kelompok, kesempatan tersebut mendapat respon yang baik dari siswa. Hal
ini terlihat minat anak melakukan permainan ini secara kelompok dan siswa
dengan mudah mencocokan kartu kata dengan gambar serta lancar dalam membaca
kartu kata.
Hasil
tindakan pada siklus kedua ini diperoleh suatu perubahan, ternyata siswa ada
peningkatan kemampuan dalam membaca kartu kata dalam permainan kelompok ini.
5. Pembahasan
Berdasarkan
hasil observasi selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran keterampilan
melipat (PRA membaca) kelompok A RA Al
Amin Sukaoneng Kecamatan Tambak
dengan menggunakan media gambar dan kartu kata terlihat bahwa pengalaman
belajar dengan permainan siswa menjadi termotivasi untuk
berkembang dan berkreasi. Siswa cenderung lebih semangat belajar membaca
melalui permainan mengunakan gambar dan kartu kata. Hal ini sejalan dengan
metode sintesa (montessoni) permainan membaca dilakukan dengan mengunakan bantuan
gambar pada setiap memperkenalkan huruf atau kata, misalnya a disertai
gambar ayam, atau apel. Begitu juga memperkenalkan kata buku disertai gambar
buku dapat
meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa.
Gambaran
hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa diatas menunjukan bahwa sebenarnya
siswa atau anak mempunyai kemampuan lebih
dalam membaca dengan bantuan gambar. Guru
diharapkan secara kreatif dan inovatif menggembangkan sendiri berbagai bentuk
permainan membaca permulaan yang lebih menarik dan menyenangkan anak.
B. Pemberbahasa/melipat kertas dari setiap Siklus
Agar memperoleh gambaran
yang jelas tentang penggunaan kertas origami dalam
rangka untuk meningkatkan kemampuan melipat
kertas anak TK
kelompok A di RA Muslimat Pekalongan Kecamatan Tambak, peneliti akan memaparkan
gambaran tentang metode pembelajaran melipat
kertas dengan kertas origami , gambaran kemampuan melipat
kertas anak TK kelompok A, dan gambaran pembelajaran melipat
kertas dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan
melipat kertas anak.
a)
Gambaran Metode Pembelajaran Melipat
kertas dengan Kertas origami
Guru mengajar dengan
memakai kertas origami yang ditempel gambar anak yang sedang memakai payung dan jas hujan. Penempelan gambar tersebut dilakukan secara bergantian, mula-mula
gambar yang ditempelkan adalah gambar anak yang memakai payung selanjutnya anak yang memakai jas hujan. Pada awal masuk ini guru hanya ingin menarik perhatian anak-anak
agar kegiatan pembelajaran segera terkondisikan. Untuk menguji apakah anak-anak
secara mayoriotas atau minoritas sudah bisa melipat kertas pengalaman berkaitan
dengan gambar yang ditempel tanpa bantuan orang lain,
maka guru tanpa banyak komentar tentang bagaimana cara melipat kertas . Akan tetapi guru secara langsung
memerintahkan kepada anak agar berbicara
berkaitan dengan itu. Selain itu guru juga
memerintahkan agar anak melipat
kertas yang
telah disiapkan dari rumah. Hasilnya dapat diketahui dari 20 anak yang bisa melipat kertas hanya 2 anak. Cara
tersebut tampaknya kurang berhasil, maka selanjutnya cara yang digunakan oleh
guru agar siswa bisa melipat kertas pengalaman mereka dengan cara memberikan
gambar. Yaitu memanggil dua anak ke depan sebagai peragaan untuk
mempraktikkan cara melipat kertas sesuai gambar secara
bergantian dengan bantuan seorang guru. Setelah itu seluruh anak dengan cara
dikelompokkan melipat kertasnya pada
teman-teman sekelompoknya. Dari 20 anak yang disuruh untuk
melipat kertas pengalaman yang terjadi 10 anak yang bisa melipat kertas . Cara
mempraktikan melipat kertas pengalaman
yang terjadiini diulang-ulang sampai sdengan empat kali dan hasi akhir menunjukkan dari 20 anak yang bisa melipat kertas sambil menggunakan gambar.
Penggunaan
kertas origami dipakai oleh guru sejak sebelum masuk ke dalam
kelas, sehingga masuk ke kelas guru sudah dalam keadaan memakai kertas origami dengan
maksud
sebagaimana yang telah disampaikan bagian awal agar menarik perhatian anak dan
kegiatan belajar mengajar segera terkondisikan.
Aktivitas dan reaksi siswa dalam penggunaan peraga kertas
origami ini bermacam-macam. Ada yang melihat saja dari
kejauhan sambil memperhatikan gerak-gerik gurunya, ada yang ingin melihat dari
dekat sambil memperhatikan gambar secara seksama sambil berkomentar
macam-macam, “O, gambar orang dan ini gambar hujan.” “Ini gambar siapa Bu?” “Bu, Bu, mengapa
memakai ini kehujanan ya?” “Mengapa Ibu memakai gambar
?” dan lain-lain.
b)
Gambaran Kemampuan melipat
kertas Anak TK Kelompok A
Berdasarkan pengamatan
anak kelompok A RA Muslimat Pekalongan Kecamatan Tambak pada saat kegiatan belajar dapat dilihat dari 20 anak yang bisa melipat
kertas pengalaman yang terjadi tanpa bantuan
sama sekali dari guru adalah dua anak kemampuan melipat kertas . Hal tersebut
terjadi pada pertemuan pertama.
Sedangkan pada pertemuan berikutnya anak yang sudah bisa melipat kertas 10 anak. Pada pertemuan ketiga anak yang sudah
bisa memakai melipat kertas 15 anak. Sedangkan
untuk pertemuan keempat anak yang bisa melipat kertas 20 anak.
c) Gambaran
Metode Pembelajaran Melipat kertas dengan “Kertas origami ” Dalam Meningkatkan Kemampuan melipat kertas Anak
Penggunaan metode melipat kertas dengan kertas origami dalam
meningkatkan kemampuan melipat kertas anak dapat dilihat pada BAB IV bagian A dan bagian
B pada awalnya 20 anak kemampuan melipat
kertas masih harus dibantu oleh guru
karena anak yang bisa hanya dua anak. Akan tetapi setelah menggunakan metode melipat kertas dengan dibantu kertas origami 100
persen bisa mandiri. Artinya dari 20 murid yang bisa melipat kertas pengalaman masing-masing 20 murid.
Perkembangan keberhasilan metode melipat kertas dengan penggunaan kertas origami dari 20 murid RA Muslimat
Pekalongan Kecamatan Tambak yang
diteliti dapat dilihat pada tabel berikut:
No.
|
Pertemuan
|
Hasil yang Dicapai
|
Siswa
yang bisa melipat kertas
|
Presentase Keberhasilan
|
1
|
Pertemuan I
|
2
|
10 %
|
2
|
Pertemuan II
|
10
|
50 %
|
3
|
Pertemuan III
|
15
|
75 %
|
4
|
Pertemuan IV
|
20
|
100 %
|
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KEIMPULAN
Berdasarkan hasil berbahasa/melipat
kertas n dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Metode pembelajaran melipat
kertas dengan kertas origami yang
dilakukan di RA Muslimat Pekalongan Kecamatan Tambak dalam rangka untuk
meningkatkan kemampuan melipat kertas anak adalah suatu pilihan yang tepat dan
cermat.
2.
Kemampuan melipat kertas anak
kelompok A di RA Muslimat Pekalongan Kecamatan Tambak masih perlu ditingkatkan,
karena tingkat kemampuan melipat kertas pengalam mereka untuk
melakukan sesuatu sehari-hari untuk kepentingan diri sendiri masih sangat
rendah.
3.
Metode Pembelajaran Melipat
kertas dengan kertas origami dapat
meningkatkan kemampuan melipat kertas anak, hal ini dapat dilihat dari paparan data
perkembangan dari siklus I ke siklus
berikutnya yang terdapat perkembangan
secara signifikan. Dapat dengan jelas dilihat dari kemampuan melipat kertas anak
yang semula hanya mencapai 10%. Dengan penggunaan metode tepat dan cermat akhirnya kemampuan anak melipat kertas pengalaman berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari berubah menjadi 100%.
B. SARAN
-
Agar pembelajaran menjadi menarik
seorang pengajar harus pandai-pandai memilih metode yang tepat dan cermat
dalam setiap melaksanakan kegiatan belajar megajar, jangan hanya terpaku
pada metode dan penggunaan yang ada
dalam buku, maka pada giliran selanjutnya adalah siswa merasa bosan dan jenuh karena
metode yang digunakan oleh guru monoton.
- Semoga RA Muslimat Pekalongan
Kecamatan Tambak minimal bisa mempertahankan metode-metode yang cermat dan
tepat dalam setiap melaksanakan kegiatan pembelajarannya dan lebih baik lagi bila selalu berusaha
dan belajar untuk meningkatkan keterampilan
melipat demi
kebaikan bersama.
- Bagi orang tua,
sebaiknya pembelajaran berserita terutama berbahasa dimulai dari
lingkungan keluarga sehingga kemampuan anak dalam berbahasa lebih baik dan
cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Moleong, Lekxy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif .
Bantung: PT Remaja.
Moeslihatoen. 1995. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak.
Jakarta : Dempartemen Kebudayaan.
Rachman, Arief. 2005. Memebntuk Anak Mandiri, Bermotivasi tinggi,
dan Percaya Diri. Jakarta: Nikita.
Sadiman, Arif S,
dkk. 2007. Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya.
Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.
Saleh, Chasman. 1988. Pedoman Guru Bidang Pengembangan keterampilan
melipat di Taman Kanak-Kanak.
Jakarta: Departeman Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudjana, Nana dan
Ahmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung:Sinar Baru Algensindo
Sudjana, Nana. 1997. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah
(Makalah – Skripsi – Tesis – disertasi) Jakarta: Sinar Baru
Algensindo.
Surahmad, Winarno. 1994 . Dasar dan Teknik Reasearh.
Bandung: Tarsita
Tim. 1990 Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Tim. 1996. Pedoman Guru Bidang Pengembangan Berbahasa di Taman Kanak-Kanak.
Jakarta: Departemen Pendidikan. Dan Kebudayaan.
Tim. 1997. Metode Khusus Pengembasngan Keterampilan di Taman Kanak-Kanak.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Tim. 1997. Mendidik Kusus Pengembangan Daya Pikir di Taman Kanak-Kanak.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. 1977. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Wardhani, IGAK dan Wihardit, Kuswaya. 2008. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit UT
FOTO-FOTO KEGIATAN
Aktivitas Guru dan siswa pada pelaksanaan tindakan
Siklus I
FOTO-FOTO KEGIATAN
Aktivitas guru dan siswa pada pelaksanaan tindakan
Siklus II
DATA OBSERVASI
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
Siklus 1
No.
|
Nama
Anak
|
Jenis
Kegiatan
|
Keterangan
|
Kemampuan Melipat kertas origami
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Ahmad Zainullah
|
|
|
|
|
|
2
|
Aldy Hakim Purnama
|
|
|
|
|
|
3
|
Amirul Akram
|
|
|
|
|
|
4
|
Amirul Firdaus
|
|
|
|
|
|
5
|
Andi Saifuddin
|
|
|
|
|
|
6
|
Anisah
|
|
|
|
|
|
7
|
Badrus Zaini
|
|
|
|
|
|
8
|
Dimas Andrian
|
|
|
|
|
|
9
|
Fathurrahman
|
|
|
|
|
|
10
|
Fatimatus Zahra
|
|
|
|
|
|
11
|
Fajrul Falah
|
|
|
|
|
|
12
|
Irfan Rifki
|
|
|
|
|
|
13
|
Manisah
|
|
|
|
|
|
14
|
Moh. Ghalib
|
|
|
|
|
|
15
|
Moh. Nazril Afrozi
|
|
|
|
|
|
16
|
Rohul Ajib Dinaka
|
|
|
|
|
|
17
|
Siti Nur Laila
|
|
|
|
|
|
18
|
Syafiqatul Ummah
|
|
|
|
|
|
19
|
Syakira Nail Faikah
|
|
|
|
|
|
20
|
Zaidul Khair
|
|
|
|
|
|
Kreteria Nilai:
Tambak, 30 April 2012
1 : belum mampu
Guru Kelompok A
2 : mampu dengan bantuan
3 : mampu tanpa bantuan
4 : mampu melebihi program guru FARIDAH YUSUF
NIM. 816 325 623
DATA OBSERVASI
PENILAIAN MINAT SISWA
Siklus 1
No.
|
Nama
Anak
|
Jenis
Kegiatan
|
Keterangan
|
Minat Pembelajaran Melipat
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Ahmad Zainullah
|
|
|
|
|
|
2
|
Aldy Hakim Purnama
|
|
|
|
|
|
3
|
Amirul Akram
|
|
|
|
|
|
4
|
Amirul Firdaus
|
|
|
|
|
|
5
|
Andi Saifuddin
|
|
|
|
|
|
6
|
Anisah
|
|
|
|
|
|
7
|
Badrus Zaini
|
|
|
|
|
|
8
|
Dimas Andrian
|
|
|
|
|
|
9
|
Fathurrahman
|
|
|
|
|
|
10
|
Fatimatus Zahra
|
|
|
|
|
|
11
|
Fajrul Falah
|
|
|
|
|
|
12
|
Irfan Rifki
|
|
|
|
|
|
13
|
Manisah
|
|
|
|
|
|
14
|
Moh. Ghalib
|
|
|
|
|
|
15
|
Moh. Nazril Afrozi
|
|
|
|
|
|
16
|
Rohul Ajib Dinaka
|
|
|
|
|
|
17
|
Siti Nur Laila
|
|
|
|
|
|
18
|
Syafiqatul Ummah
|
|
|
|
|
|
19
|
Syakira Nail Faikah
|
|
|
|
|
|
20
|
Zaidul Khair
|
|
|
|
|
|
Kreteria Nilai:
Tambak, 30 April 2012
1 :bintang 1Guru
Kelompok A
2 :bintang 2
3 :bintang 3
4 :bintanng empat FARIDAH YUSUF
NIM. 816 325 623
DATA OBSERVASI
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
Siklus 2
No.
|
Nama
Anak
|
Jenis
Kegiatan
|
Keterangan
|
Kemampuan Melipat kertas origami
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Ahmad Zainullah
|
|
|
|
|
|
2
|
Aldy Hakim Purnama
|
|
|
|
|
|
3
|
Amirul Akram
|
|
|
|
|
|
4
|
Amirul Firdaus
|
|
|
|
|
|
5
|
Andi Saifuddin
|
|
|
|
|
|
6
|
Anisah
|
|
|
|
|
|
7
|
Badrus Zaini
|
|
|
|
|
|
8
|
Dimas Andrian
|
|
|
|
|
|
9
|
Fathurrahman
|
|
|
|
|
|
10
|
Fatimatus Zahra
|
|
|
|
|
|
11
|
Fajrul Falah
|
|
|
|
|
|
12
|
Irfan Rifki
|
|
|
|
|
|
13
|
Manisah
|
|
|
|
|
|
14
|
Moh. Ghalib
|
|
|
|
|
|
15
|
Moh. Nazril Afrozi
|
|
|
|
|
|
16
|
Rohul Ajib Dinaka
|
|
|
|
|
|
17
|
Siti Nur Laila
|
|
|
|
|
|
18
|
Syafiqatul Ummah
|
|
|
|
|
|
19
|
Syakira Nail Faikah
|
|
|
|
|
|
20
|
Zaidul Khair
|
|
|
|
|
|
Kreteria Nilai:
Tambak, 11 Mei 2012
1 : belum mampu
Guru Kelompok A
2 : mampu dengan bantuan
3 : mampu tanpa bantuan
4 : mampu melebihi program guru FARIDAH YUSUF
NIM. 816 325 623
DATA OBSERVASI
PENILAIAN MINAT SISWA
Siklus 2
No.
|
Nama
Anak
|
Jenis
Kegiatan
|
Keterangan
|
Minat Pembelajaran Melipat
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Ahmad Zainullah
|
|
|
|
|
|
2
|
Aldy Hakim Purnama
|
|
|
|
|
|
3
|
Amirul Akram
|
|
|
|
|
|
4
|
Amirul Firdaus
|
|
|
|
|
|
5
|
Andi Saifuddin
|
|
|
|
|
|
6
|
Anisah
|
|
|
|
|
|
7
|
Badrus Zaini
|
|
|
|
|
|
8
|
Dimas Andrian
|
|
|
|
|
|
9
|
Fathurrahman
|
|
|
|
|
|
10
|
Fatimatus Zahra
|
|
|
|
|
|
11
|
Fajrul Falah
|
|
|
|
|
|
12
|
Irfan Rifki
|
|
|
|
|
|
13
|
Manisah
|
|
|
|
|
|
14
|
Moh. Ghalib
|
|
|
|
|
|
15
|
Moh. Nazril Afrozi
|
|
|
|
|
|
16
|
Rohul Ajib Dinaka
|
|
|
|
|
|
17
|
Siti Nur Laila
|
|
|
|
|
|
18
|
Syafiqatul Ummah
|
|
|
|
|
|
19
|
Syakira Nail Faikah
|
|
|
|
|
|
20
|
Zaidul Khair
|
|
|
|
|
|
Kreteria Nilai:
Tambak, 11 Mei 2012
1 :bintang 1Guru
Kelompok A
2 :bintang 2
3 :bintang 3
4 :bintanng empat FARIDAH YUSUF
NIM. 816 325 623